Gedung Konoha
Jiraiya datang
Jiraiya : Aku datang Tsunade…
Hokage : Jiraiya? Kau mendapatkan sesuatu?
Jiraiya : Aku menemukan keberadaan Akatsuki no Ridaa (Ketua Akatsuki).
Hokage : Apa? Benarkah itu? Ceritakan padaku lebih lanjut.
Shizune : Kita akan gunakan informasi itu untuk merencanakan serangan kejutan!
Jiraiya : Sabar dulu… Sabar dulu.
Hokage : Ini bukannya menyusun sequel novel mu tahu! Kita tak punya banyak waktu.
Jiraiya : Perencanaan matang itu memang sedikit makan waktu. Apalagi akan berurusan dengan “Kelas kakap”… Begini saja. Bagaimana jika kita minum bersama. Hanya kau dan aku. Aku akan ceritakan semua padamu di sana.
Hokage : Bodoh kau. Aku ini Hokage! Kau malah mengajak aku minum-minum siang begini? Apa kau tak malu pada shinobi kita yang sedang bertugas?
*****
Kedai Sake
Tsunade sedang menenggak botol Sake.
Jiraiya : Kau ini… Kau harusnya mendengar kata-katamu sendiri lebih serius. Menenggak sake langsung dari botolnya. Ingat, kau adalah Hokage kan?
*****
Penginapan Okoshi
Burung-burung berdatangan ke Juugo
Suigetsu : Perempuan itu telat. Memang butuh berapa lama sih untuk belanja perbekalan?
*****
Karin sedang berjalan di jalanan
Karin : Kuharap malam segera datang. Setelah giliran Juugo dan Suigetsu keluar, Aku bebas dengan Sasuke saat ia tidur. Ha.ha.ha. Aku begitu bersemangat.
Karin menyemprotkan minyak wangi ke tubuhnya. Tiba-tiba Karin merasakan sesuatu.
Karin : Inikan…
*****
Kiba memimpin jalan berlarian di atas pohon
Naruto : Kiba, bagaimana?
Kiba : Aku sedang konsentrasi, mencoba menangkap bau Sasuke. Kau diamlah. Kau mengganggu saja.
*****
Karin : Tak salah lagi. Mereka sedang mendekat. Satu… Dua… Chakra mereka besar juga. Mereka ada beberapa. Aku merasakan adanya chakra yang bukan manusia. Anjing… Apakah mereka menjejak bau kami? Apakah Akatsuki? Atau mungkin Konoha?
*****
Penginapan Okoshi
Suigetsu : Juugo. Aku akan mengecek Karin
Juugo : Ya
Suigetsu akan membuka pintu. Tiba-tiba Karin sudah mendobrak pintu dan membuat Suigetsu tertiban.
Suigetsu : A-apa?
Karin : Bangunlah Sasuke. Kita kedatangan musuh. Apa yang harus kita lakukan?
Sasuke bangun
Karin : Sasuke terbangun. Dia keren sekali…
Sasuke : Kita akan menghindar…Bersiaplah. Juugo, tandai semua Persembunyian Akatsuki yang kita tahu.
*****
Sasuke cs sudah bersiap di gerbang kota.
Suigetsu : Kau baik-baik saja Sasuke?
Sasuke : Ya. Aku bisa sembuh lebih cepat karena aku menyerap kekuatan Orochimaru.Jadi inilah kekuatan Shiro Hebi.
Karin : Baik Akatsuki atau Konoha, tentunya mereka punya data akan Itachi. . Jadi mengapa kita tidak menyergap mereka saja, Sasuke?
Sasuke : Dari apa yang kau laporkan tentang jumlah mereka, kelihatannya mereka dari Konoha. Akatsuki selalu bekerja dalam Two Man Cells
Suigetsu : Berarti menyergap mereka hanya akan membuang waktu.
Sasuke : Tepat. Lupakan Konoha.
Karin : Lalu, apa yang akan kita lakukan?
Sasuke : Itachi adalah prioritas kita. Setelah kita menemukan dia. Bersiaplah akan hal terburuk. Kalian bertiga harus menghentikan Konoha. Mulai sekarang, tim Hebi akan menggunakan informasi yang digunakan Juugo. Lalu memeriksa persembunyian Akatsuki satu per satu.
Karin : Baiklah
Sasuke : Ayo pergi.
Sasuke pergi diikuti Suigetsu. Saat Juugo akan menyusul, Karin mencegahnya.
Karin : Tolong aku sebentar.
Juugo : Ada apa?
Karin : Bisakah kau mengumpulkan burung sebanyak mungkin?
Juugo : Kau mau apa?
Karin mengeluarkan baju bekas
Karin : Ini baju bekas Sasuke. Baju ini menyerap keringat dan baunya. Jadi kita akan menggunakan ini untuk…
Juugo : Mengapa kau memungut baju yang telah Sasuke buang?
Karin : (Gelagapan) Oh itu… itu.. Tidak penting. … Kau sialan…. Pokoknya… Aku benci melakukan ini
(Karin memotong-motong baju Sasuke dengan kunai. )Shinobi tipe penjejak punya kemampuan khusus bergantung pada desanya masing-masing. Konoha biasanya menggunakan anjing. Jadi kita gunakan itu sebagai keuntungan kita
*****
Kiba cs masih berlarian di pepohonan
Naruto : Ada apa Kiba?
Kiba : Sial, Sasuke mulai bergerak.
Naruto : Ayo cepat, Sasuke mengejar Itachi.
Kiba : Tunggu sebentar. Ada yang aneh. Bau Sasuke menyebar. Sepertinya berpencar kemana-mana.
Kakashi : Mereka sudah mengetahui keberadaan kita dan melakukan strategi.
Sakura : Mengetahui keberadaan kita? Bagaimana?
Kakashi : Aku tak tahu dengan kekuatan apa? Tapi nampaknya ia punya Shinobi tipe penjejak yang sangat terlatih dipihaknya.
Kiba : Jaraknya sangat jauh. Aku tak bisa membimbing kalian melalui wireless. Hanya aku yang bisa mengejarnya. Tapi dengan bau ini, apa yang harus kita lakukan?
Naruto : Aku akan menemukannya walaupun harus mencari jarum di antara jerami dengan cara apapun. Tajuu Kage Bunshin no Jutsu.
Naruto menjadi banyak dan mulai berpencar
*****
Di dekat suatu patung. Sasuke cs sedang berkumpul.
Sasuke : Di depan sana. Kalian tunggu sampai ada aba-aba dari ku. Aku akan pergi dan melihat.
Sasuke pergi.
*****
Naruto sedang mencari Sasuke. Saat bersembunyi di balik pohon, Sasuke melihat sosok yang memiliki Sharingan.
Naruto : Siapa itu?… Sharingan?… Sasuke?…
Itachi muncul. Seekor burung yang terikat potongan baju Sasuke, hinggap di cabang pohon dekat Naruto.
Naruto : D-Dia…. Uchiha Itachi.
Itachi : Keluarlah Uzumaki Naruto.
Naruto keluar
Naruto : Kau ingin menangkapku?
Itachi : Tidak. Aku hanya ingin bicara padamu.
Dua Bunshin Naruto menyerang Itachi dari belakang. Itachi menyerang Bunshin Naruto dengan kunai tanpa melihat. Bunshin Naruto terkena serangan dan menghilang.
Naruto : Aku tak percaya padamu. Saat menghadapi Sharingan, jika satu lawan satu maka larilah. Jika dua lawan satu, maka serang bagian belakangnya. Tapi dalam kasus ini, walaupun sedang membuat segel tangan, dia bisa memasukan lawan dalam Genjutsu hanya dengan gerakan jari. Aku harus hati-hati.
Itachi : Aku tahu kau sendirian. Mengapa kau tak lari?
Naruto : Jumlahku bisa berapa saja dari 1 sampai 1000. Lagi pula aku tak boleh lari. Jika aku bisa menangkapmu, aku akan bertemu Sasuke.
Itachi : Mengapa kau begitu bersemangat membawa adikku? Dia hanyalah Nukenin.
Naruto : Karena aku tak sepertimu. Aku menganggapnya sebagai saudara lebih dari kau menganggapnya.
Itachi tersenyum. Naruto menyerang. Itachi membuka jubahnya dan keluar banyak gagak hitam. Tiba-tiba Naruto sudah melayang di antara burung gagak hitam dalam langit senja.
Itachi : Kau sudah masuk dalam Genjutsu ku.
Naruto : Sial.
Itachi : Kukatakan sekali lagi. Aku hanya ingin bicara denganmu sebentar.
*****
Tsunade dan Jiraiya berbincang di kedai Sake
Hokage : Akatsuki no Ridaa berada di Ame Gakure no Sato, begitu?
Jiraiya : Benar.
Hokage : Tapi tempat itu dijaga ketat bagi yang ingin keluar dan masuk ke wilayah mereka. Mereka juga mengawasi tamu saat berada di sana. Persiapan mengikuti ujian Chuunin saja sangat merepotkan. Karena desa itu begitu tertutup bagi yang lain. Tapi memang cocok jika Akatsuki no Ridaa bergerak bebas di sana.
Jiraiya : Bagaimanapun, jika keamanan sangat ketat. Mereka bisa menjaga agar negri lain tidak mengetahui urusan dalam negri mereka. Dan juga menutup segala rahasia mereka yang memalukan.
Hokage : Memalukan?
Jiraiya : Kelihatannya negri itu dilanda kemelut internal dan desa itu sendiri telah terpecah jadi dua fraksi. Menurut kabar, pemimpin salah satu fraksi adalah Akatsuki no Ridaa.
Hokage : Negri itu dikelilingi tiga negri besar. Tsuchi, Kaze dan Hi. Dan sejak dulu daerah itu sering menjadi medan tempur dari konflik ketiga negri ini. Makanya, mereka tak pernah mengalami kestabilan domestik. Juga jumlah pengungsinya terus bertambah.
Jiraiya : Itulah mengapa aku akan menyusup dan memastikan informasi yang telah dikumpulkan. Lalu kita bisa menyusun rencana.
Hokage : Sangat berbahaya pergi ke sana sendirian.
Jiraiya : Aku adalah salah satu Konoha no Sannin. Kau tahu persis apa artinya itu.
Tsunade terdiam.
Hokage : Maaf. Kau selalu mendapatkan tugas yang berat.
Jiraiya : Hahaha. Ada apa denganmu?
Hokage : Maksudku kaulah yang seharusnya jadi Hokage. Sandaime selalu menginginkan kau yang menjadi Hokage.
Jiraiya : Aku tak pernah pantas untuk hal begituan. Aku lebih suka seperti diriku apa adanya.
Hokage : Kau menyesal tak bisa membawa pulang Orochimaru. Jadi selama ini, kau mencari jejaknya sendirian, benarkan?
Jiraiya terdiam.
Jiraiya : Aku tak perlu melakukannya lagi. Ini berarti aku harus segera menerbitkan sequel novelku lebih cepat.
Hokage : Fakta lebih aneh dari fiksi. Siapa yang bisa mengira Orochimaru akan mati… Ingat bagaimana kita bertiga tumbuh menjadi Sannin tua
Jiraiya : Dan Tsunade si dada rata bisa jadi Hokage big bossom. Waktu terus berubah. Kau dulu sangat cantik. Tapi sekarang kau hanyalah nenek-nenek tua. Aku sedih membayangkan ingatan kehilangan teman dan kekasihmu tersimpan di dada besar mu. Dan kau tahu jumlahnya akan bertambah terus.
Jiraiya menenggak minuman
Jiraiya : Tapi aku tak boleh larut dalam kesedihan. Tugasku adalah menjadi contoh untuk generasi berikutnya dan menolong mereka. Untuk itu, aku akan dengan senang hati mempertaruhkan nyawaku. Itulah yang akan membuat nama kita harum nantinya.
*****
Naruto : A-apa yang terjadi? Bukankah kau mengincarku. Maka inilah saatnya….
Itachi : Aku akan pergi dulu. Aku ada pekerjaan penting.
Itachi berubah menjadi belasan gagak hitam.
Naruto : Kage Bunshin… apa itu?
Kiba dll datang dari kejauhan
Kiba : Sial. Yang ini tipuan juga.
Kiba cs menghampiri Naruto
Kiba : Ada apa Naruto?
Naruto : Oh… Tidak apa-apa?
Kakashi : Apakah terjadi sesuatu?
Naruto : Aku Cuma tersandung. Sudahlah. Kiba. Ayo cari bau lainnya.
*****
Tsunade muntah muntah akibat kebanyakan minum. Jiraiya mengusap punggung Tsunade
Jiraiya : Hobi minum mu lebih buruk dari aku. Ayo kita cari tempat istirahat.
*****
Jiraiya dan Tsunade duduk di bangku taman. Seorang pengasuh menyuruh pulang anak-anak asuhannya.
Pengasuh : Sudah petang. Ayo semua pulang.
Anak-anak : Ya
Anak-anak berlari melewati Jiraiya dan Tsunade.
Anak-anak : Hey tunggu.
Hokage : Akatsuki… Ridaa mereka mampu mengorganisir sekumpulan shinobi hebat. Sekuat apa dia? Kau akan masuk ke dalam daerah musuh.
Jiraiya : Baiklah. Aku harus berkemas.
Jiraiya berdiri.
Hokage : Kembalilah hidup-hidup. Jika aku kehilangan kau juga… aku…
Jiraiya : Kau menangis untukku? Itu membuatku bahagia. Tapi aku ragu akan seperti saat kematian Dan.
Hokage : Kau bodoh.
Jiraiya : Bagaimana kalau kau bertaruh untukku. Kau bertaruh lah kalau aku akan mati. Kau kan selalu kalah taruhan. Tapi jika aku bisa kembali hidup-hidup……
Jiraiya tak meneruskan kata-katanya. Ia menatap Tsunade tajam. Tsunade terdiam menunggu kelanjutan kata-kata Jiraiya. Wajahnya makin merona. Setelah hening sesaat, Jiraiya tertawa.
Jiraiya : Bercanda. Aku hanya bercanda. Kau tahu, aku sangat berterima kasih padamu. Penolakan membuat pria makin tegar. Dengan kata lain kau tak bisa menyebut dirimu pria sejati sebelum kau bisa mentertawai hal semacam itu. Lebih baik anggap saja itu hiburan.
Hokage : Jadi tugas pria adalah untuk menjadi kuat ya?
Jiraiya : Kira-kira begitu. Lagi pula, bukan pria saja yang mencari kebahagiaan.
Hokage : Huh. Sudahlah. Tak usah bertingkah sok keren. Tanpa wanita, kalian para Lelaki tak akan pernah ditolak.
Jiraiya : Itu betul.
…….
Hokage : Jika terjadi apa-apa, cepat hubungi aku dengan kodokmu. Aku sendiri yang akan menyusulmu.
Jiraiya : Itu tak perlu. Kau tak seharusnya keluar dari sini. Desa ini bergantung padamu.
Hokage : Ada banyak calon Hokage.
Jiraiya : Sulit untuk stabil jika Hokagenya ganti terus. Saat ini hanya kau yang cocok jadi Hokage.
Hokage : Ada Kakashi. Dan juga, ada Naruto…
Jiraiya : Hahaha. Masak kau percaya pada Naruto. Aku bisa mengerti itu… Adik mu Nawaki dan Kekasihmu Dan. …..
Nawaki-Naruto-Dan : (Ingatan Tsunade) Menjadi Hokage adalah cita-citaku.
Jiraiya : Dan Naruto juga, kurasa kau tahu jika mereka mengejar cita-cita yang sama. Memang, Kakashi sudah layak. Tapi jalan Naruto masih sangat panjang. Walaupun kau berikan kalungmu padanya.
Hokage : Kau juga sangat menaruh harap padanya kan? Kau ajarkan dia Rasengan.
Jiraiya : Oh. Itu… Itu adalah.. Nostalgia. Karena hal itu mengingatkanku saat melatih Minato.
Hokage : Namikaze Minato…. Memang benar Naruto mirip dengannya.
Jiraiya : Minato adalah si jenius yang hanya muncul sekali dalam setiap generasi. Susah menemukan yang seperti dia lagi. Dia sangat baik hati tapi sangat tegas. Dia menjadi Yondaime Hokage dalam waktu yang singkat. Aku tak pernah menjadi orang tua, jadi aku tak begitu tahu hal-hal begini. Tapi jika dia adalah anak ku, pasti aku akan sangat bangga sekali.
Hokage : Haha. Jadi ingat. Sepertinya Naruto tidak mirip dia. Dibanding kan anak hayalanmu itu, Naruto itu anak yang bermasalah. Selalu bikin onar. Naruto mirip ibunya.
Jiraiya : Diakan mantan Kunoichi dari Uzu no Kuni.
Hokage : Ya. Sifat dan gaya Ninjutsu nya mirip dengan Uzumaki Kushina.
Jiraiya : Oh ya. Itu namanya. Cerewet, rambut merah, tomboy.
Hokage : Kushina tumbuh menjadi wanita cantik. Tapi Naruto mirip ayahnya.
Jiraiya : Aku bisa melihat ayah Naruto didirinya. Bagiku, rasanya seperti mengasuh cucu sendiri.
Hokage : Waktu berlalu… Harapan Konoha dari dulu hingga masa depan.
Lampu taman mulai menyala. Jiraiya mengambil gulungan nya.
Jiraiya : Kurasa sebaiknya aku segera berangkat. … Oh iya. Aku ada pesan terakhir padamu.
Hokage : Hah?
Jiraiya : Hati-hati pada Ne.
Hokage : Ya. Aku tahu.
Jiraiya : Baguslah kalau begitu.
Jiraiya berangkat.
Jiraiya : Sampai jumpa.
Tsunade melepas kepergian Jiraiya dengan air mata bercucuran deras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo gabung............
komentari yang kurang dengan kata kata positiv...